Prajurit Paling Berani
Bill Clinton: Kalau Anda tahu, prajurit kami adalah yang paling berani di seluruh dunia. Mayor (memanggil prajurit Amerika) sini deh, coba kamu berenang keliling ini kapal sepuluh kali.
Mayor: (walau tahu ada hiu) Siap pak, demi "The Star Spangled Banner" saya siap (akhirnya dia terjun dan mengelilingi kapal 10 kali sambil dikejar hiu).
Clinton: Hebat kamu, kembali ke pasukan!
Koizumi: (tak mau ketinggal, dia panggil sang sersan) Sersan! Menghadap sebentar (sang Sersan datang). Coba kamu keliling kapal ini sebanyak 50 kali!
Sersan: ( tapipekik sang sersan) kemudian membuka-buka baju lalu terjun ke laut dan berenang keliling 50 kali dan dikejar hiu juga).
Koizumi: Hebat kamu. Kembali ke tempat. Anda lihat Pak Clinton, prajurit saya lebih berani dari prajurit Anda (tersenyum dengan bangga)
Gus Dur: Kopral ke sini kamu (setelah datang) saya perintahkan kamu untuk terjun ke laut lalu berenang mengelilingi kapal perang ini sebanyak 100 kali, ok?
Kopral: Hah..? Anda gila yah! Presiden nggak punya otak, nyuruh berenang bersama hiu, kurang ajar!!! (sang kopral pun pergi meninggalkan sang presiden)
Gus Dur: (Dengan sangat bangga) Anda lihat Pak Clinton dan Pak ... Koizumi ... kira-kira siapa yang punya prajurit yang paling BERANI!!!? Sama Presiden Saja dia sangat berani apalagi cuma seekor hiu.
____________________________________________________________
Gusdur Dikejar POLISI Orde Baru
Saat itu Gus Dur diundang untuk menjadi pembicara oleh Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Jombang. Saat itu aparat keamanan sudah ditugasi untuk membuat gagal acara atau minimal membuat jalannya ceramah menjadi kurang baik.
"Toh acara tetap berjalan dan ceramah Gus Dur didengar banyak aktivis GMNI dan lainnya. Begitu selesai acara, Gus Dur diminta panitia untuk segera pergi meninggalkan lokasi acara," tulis Hikam dalam bukunya tersebut yang dikutip merdeka.com, Senin (2/12).
Setelah Gus Dur meninggalkan lokasi, polisi pun langsung membubarkan acara diskusi tersebut. Para aktivis pun diminta bubar, namun Gus Dur sudah langsung meluncur ke arah Surabaya.
Namun ketika di dalam Kota Jombang, mobil Gus Dur dibuntuti dua motor gede yang ditunggangi anggota polisi. Meski demikian kedua motor gede itu tidak membunyikan sirinenya.
"Gus Dur dilapori sopirnya dan beliau minta supaya jalan saja kalau perlu ngebut," tulis Hikam di halaman 5 buku tersebut.
Namun ternyata kedua polisi yang membuntuti Gus Dur juga tidak kalah. Mereka berdua memacu kuda besinya untuk mengejar mobil yang ditumpangi Gus Dur .
Setelah berada di luar kota, kedua motor gede itu berhasil menyalip mobil Gus Dur . Motor itu berhenti setelah agak jauh menyalip lalu berhenti di tengah jalan dan menghentikan mobil Gus Dur .
Hal itu sontak membuat sopir Gus Dur mengerem mendadak untuk menghindari kecelakaan. Gus Dur pun marah besar dan membuka kaca mobil sembari menunggu kedua polisi itu mendatangi beliau.
"Ada apa?," tanya Gus Dur dengan nada tinggi.
"Assalamualaikum Kyai," ujar salah seorang polisi tersebut menyapa Gus Dur yang sudah dalam kondisi marah.
"Ya, saya kan sudah pergi. Sana pergi kalian...," ujar Gus Dur mencoba mencegah kedua polisi itu mendekat.
"Begini Kyai..." kata anggota polisi tersebut begitu sampai di kaca jendela. Saat itu sopir dan dua penumpang mobil lainnya sudah sangat khawatir.
"Begini Kyai, mohon maaf saya tadi belum sempat salaman sama njenengan, jadi terpaksa saya mengikuti Kyai. Tolong Kyai, saya ingin salaman," kata anggota polisi tersebut.
Kedua polisi itu pun lalu bersalaman dan mencium tangan Gus Dur . Setelah itu kedua polisi itu langsung tersenyum cengengesan karena berhasil salaman dengan Gus Dur .
"Dan tentu saja Gus Dur langsung ketawa ngakak segitu mobil kembali kembali jalan termasuk As Hikam yang berada di mobil tersebut.
Gusdur dan Sopirnya tertawa melihat aksi polisi tadi
SEKIAN
Oleh : Merdeka.com
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »