Wahai cerita yang janggal
jengah dari skala yang tertinggal
riuh tangis bukan pecah saat kau tertimpa
kali kedua cobalah meminta segala inginmu bersua
bukan aku purnama yang terangi malam
tapi malam jengah melihatku suram
Wahai mentari yang teritari
poros waktu nan suci menanti
tanpa peduli berapa jarak yang kau lalui
tapi kau tetap dalam sudi menerangi
saat lalu sejenak kau buram dari hijau bumiku
lihatkan keindahan wayang saat rembulan menutupimu
Wahai pemilik hati tak berjiwa
sejuk saat kau lelah dalam satu nyawa
berkorban tak bermakna saat segala sirna
bersaksi dari segala hinaan yang berirama
tak usah kau tersenyum saat mimpimu
sedialah apa adanya seperti alur mendahuluimu
Wahai aku yang tak punya nama.........!
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »